Sejarah Turbocharger - Turbocharger atau mesin turbo adalah salah satu teknologi pada kendaraan yang ramah lingkungan. Hingga kini, teknologi tersebut banyak disematkan pada mobil-mobil modern.
Adapun teknologi induksi paksa (forced induction) tersebut telah diaplikasikan pada hampir semua jenis kendaraan. Baik mesin dengan bahan bakar solar ataupun bensin. Dengan disematkannya teknologi turbocharger, mesin kendaraan dapat memuntahkan tenaga yang lebih besar, rendah emisi, serta irit bahan bakar.
Dengan demikian, mesin turbo menjadi lambang status bagi penggemar kecepatan. Apalagi teknologi ini banyak diminati para kawula muda yang hobi otomotif dan suka berkendara dengan kecepatan tinggi.
sejarah turbo |
Sejarah Turbocharger
Sejarah turbocharger telah ada sebelum Perang Dunia I. Kala itu, seorang insinyur berkebangsaan Swiss, yaitu Alfred Buchi melakukan riset untuk meningkatkan efisiensi mesin kendaraan. Alhasil, Buchi menemukan sebuah mesin turbocharger-nya dan pertama kali dipatenkan pada tahun 1896.
Sementara, untuk prototipe pertama dibuat pada 1915. Namun, dikarenakan tidak andal, maka mesin ini tidak diproduksi masal.
Setelah setahun berlalu (1916), insinyur asal Perancis, Aguste Rateau mendaftarkan paten teknologi turbocharger rancangannya, yang disematkan pada mesin Renault. Mesin ini direncanakan akan dipasang pada pesawat tempur punya Perancis.
Setelah Aguste Rateau, pada 1917, insinyur dari perusahaan General Electric (GC) bernama Stamford Moss mengaplikasikan mesin turbocharger pada pesawat V12 Liberty. Moss menguji keandalan mesin turbo pada pesawat di ketinggian 4300 m di Pikes Peak. Pikes Peak adalah puncak pegunungan Rocky di Colorado, USA.
Pengujian tersebut adalah upaya dalam memecahkan masalah power loss atau stall pada mesin pesawat konvensional. Alhasil, dengan teknologi turbocharger terbukti dapat menutupi kekurangan tersbut.
Baca juga: Kenali Lebih Dekat Tentang Pengertian Supercharger serta Kelebihan dan Kukurangannya, Yuk!
Kemudian, pada 1920 dilakukan pengujian kembali pada pesawat yang sama (mesin Liberty V12 silinder) dan sukses mencapai ketinggian 33000 kaki atau 10000 meter tanpa kehilangan dorongan (stall).
Kesuksesan tersebut, akhirnya mendorong produksi manufaktur aviasi dalam memproduksi berbagai pesawat tempur di era Perang Dunia II. Dengan memakai turbocharger agar berakselerasi lebih cepat dan efisien.
Tidak hanya sukses di dunia aviasi. Di tahun 1920-an, mesin turbocharger pun berhasil merambah industri kereta api dan mesin kapal.
Turbocharger baru menjajah industri otomotif sekitar tahun 1938. Hal ini ditandai sejak kendaraan truck diesel diperkenalkan oleh Schweizer Maschinenfabrik Saurer (Swiss Machine Work Saurer).
Sekadar informasi. Kala itu, turbocharger yang dibuat pada awal penemuannya berukuran jumbo. Karena riset teknologi ini memakai mesin-mesin besar. Seperti mesin pada pesawat. Hal tersebut terjadi selama beberapa dekade.
Ukuran mesin turbocharger yang dinilai tidak praktis untuk disematkan pada mobil kala itu, sehingga membuat perusahaan otomotif Amerika Serikat sempat alergi terhadap mesin turbocharger. Karena ukurannya yang bongsor.
Akan tetapi, seiring berkembangnya teknologi, ukuran mesin turbo semakin berevolusi menjadi lebih ringkas. Jadi, dapat diterapkan pada mobil. Teknologi ini yang kemudian dipasangkan di bawah kap mobil.
Baca juga: Komponen-Komponen Turbocharger dan Fungsinya
sejarah mesin turbo |
Karena perubahan mesin turbo tersebut, akhirnya pabrikan otomotif Amerika Serikat tertarik pada mesin turbo. Hal ini menjadikan Amerika Serikat negara pertama di dunia yang memakai mesin turbo pada mobil berpenumpang.
Kala itu (1962), pabrikan otomotif terkemuka Amerika Serikat, General Motor (GM) menyematkan mesin turbo V8 3,5 liter pada mobil penumpang yang diletakkan di bawah kap mesin. Mobil tersebut, yaitu mobil Oldmobile Cutlass Jetfire.
Di mana pabrikan Oldmobile tersebut bekerja sama dengan produsen turbocharger (Garrett) untuk membuat mobil Jetfire V8.
Baca juga: Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Mesin Turbocharger? Yuk, Pahami Pembahasannya
sejarah turbocharger |
Akhirnya, pada 1973, para produsen mobil mulai tertarik pada mesin turbo untuk membuat mobil dapat melaju cepat namun tetap efisien. Di tahun yang sama, BMW 2002 Turbo yang legendaris juga mulai dibuat dan diproduksi masal.
sejarah teknologi turbocharger |
Akan tetapi, sama seperti Jetfire, BMW 2002 Turbo juga bertahan sebentar. Dan akhirnya, produksi mobil tersebut dihentikan setahun setelahnya.
Di tahun berikutnya (1974), Porsche 911 Turbo dipasarkan. Tahun tersebut menjadi periode produksi mobil dengan laju paling cepat di dunia yang diproduksi. Hal ini menjadi tonggak sejarah produksi komersial mesin turbo yang paling signifikan.
sejarah turbo |
Oleh karena itu, Porsche 911 Turbo dikenal sebagai mobil impian paling mewah. Saat itulah, antusias para penghobi otomotif terhadap turbocharger sebagai lambang mobil berkecepatan tinggi mulai terbentuk.
Itu tadi ulasan tentang sejarah mesin turbocharger yang telah gitomotor share di sini. Semoga artikelnya dapat bermanfaat bagi pembaca.
Baca juga: Komponen-Komponen Supercharger dan Fungsinya
No comments:
Post a Comment