Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas komponen-komponen pada turbocharger. Sekarang, akan dibahas mengenai komponen-komponen pada supercharger.
Teknologi supercharger kerap diaplikasikan pada mesin mobil. Meskipun, ada juga yang diaplikasikan di mesin motor. Seperti pada Kawasaki Ninja H2.
Sama halnya pada turbocharger, supercharger juga berfungsi untuk meningkatkan tenaga pada mesin. Teknologi supercharger adalah sebuah mesin kompresor yang bekerja memompa udara atau oksigen masuk ke dalam silinder, di mana sumber penggeraknya berasal dari putaran mesin terhubung bersama melalui sebuah V-belt.
Udara atau oksigen tersebut dimampatkan dan didorong (forced induction) masuk ke dalam ruang bakar. Jadi, mesin dapat membakar lebih banyak bahan bakar. Dengan begitu, efisiensi volume ruang bakar menjadi optimal sehingga meningkatkan tenaga mesin.
Baca juga: Mengetahui Sejarah Teknologi Turbocharger, Telah Diperkenalkan sejak Era Perang Dunia
Bagi seorang teknisi, untuk merancang sebuah mesin supercharger harus mengetahui komponen-komponen yang digunakan. Adapun komponen-komponen pada supercharger, yaitu sebagai berikut.
- Bypass Valve Actuator, berfungsi untuk melepaskan tekanan udara berlebih yang tidak diperlukan oleh mesin. Ketika RPM tinggi dan mendadak melepaskan pedal gas, maka throttle body akan seketika menutup. Hal ini dapat menyebabkan arus balik udara yang bertekanan tinggi, sehingga mengakibatkan terjadi kebocoran pada saluran supercharger. Bahkan dapat merusak unit supercharger-nya sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dipasanglah bypass valve actuator.
- Rotor, berfungsi untuk menghisap, memampatkan, dan mendorong udara atau oksigen masuk ke dalam ruang pembakaran.
- Phasing Gear, berfungsi untuk memutar kedua rotor agar putarannya lebih presisi dan menghidari terjadinya gesekan. Apabila energi langsung disalurkan ke rotor, maka akan terjadi gesekan yang besar di sepanjang bidang rotor tersebut. Hal ini menyebabkan beban yang lebih besar terhadap kerja mesin dan rotor akan mengalami keausan. Karena pada bagian rotor tidak ada pelumasan.
- Bearing, berfungsi sebagai bantalan shaft phasing gear sehingga dapat berputar dengan lancar.
- Serpentine Belt, berfungsi untuk menghubungkan pulley crank shaft dengan drive pully supercharger secara langsung. Jadi, putaran dari crank shaft dapat disalurkan ke rotor supercharger.
- Drive Pulley, berfungsi sebagai komponen atau penghubung putaran yang diterima dari crank shaft, kemudian diteruskan dengan bantuan serpentine belt.
- Shaft, berfungsi sebagai penghubung antara drive pulley dengan phasing gear.
- Air Intake Assembly, berfungsi sebagai media pengambilan udara secara merata ke bagian rotor.
supercharger (pixabay.com/id/users/652234-652234) |
Itu tadi pembahasan mengenai komponen-komponen supercharger yang Gitomotor telah berikan kepada Anda.
Baca juga: Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Mesin Turbocharger? Yuk, Pahami Pembahasannya
Mantul gan!
ReplyDeletemksh!
ReplyDelete,MANTAP BOS KOI
ReplyDelete