Fungsi Komponen Alternator pada Mobil – Pada kesempatan ini Gitomotor akan membahas komponen-komponen Alternator mobil. Apa itu Alternator? Alternator pada mobil berfungsi sebagai pembangkit energi listrik kendaraan. Ketika mesin hidup, alternator akan mensuplai sistem kelistrikan mobil. Khususnya, untuk mengisi daya listrik aki.
Apa yang terjadi pada mobil jika alternator
rusak?
Mobil
tanpa alternator masih dapat hidup. Akan tetapi, sebatas tersedianya daya
listrik aki. Di mana daya listrik ini untuk menghidupkan komponen-komponen
elektrikal mesin. Seperti pompa
bensin, injeksi, sistem pengapian, dan lain-lain. Jadi, mesin
akan mati jika daya listrik aki sudah habis.
Jika
Alternator tiba-tiba rusak ketika di jalan (yang ditandai lampu chg nyala),
mobil masih dapat berjalan sejauh 10 hingga 15 kilometer. Contoh ini didapat
pada pengetesan mobil sedan injeksi yang menggunakan aki 45 Ah dengan kondisi
alternator rusak.
Alternator
dihubungkan dengan putaran mesin (pully crankshaft)
melalui sebuah belt atau drive belt.
Komponen-Komponen Alternator beserta Fungsinya
Berikut
ini komponen-komponen alternator mobil dan
fungsinya masing-masing.
Komponen-Komponen Penyusun Alternator |
1. Drive Frame Cover dan End Frame Cover
Frame cover, yaitu sebagai kerangka luar atau body alternator. Fungsinya
untuk memegang bagian-bagian dalam alternator. Juga untuk memegang alternator
ke mesin mobil. Body alternator sengaja
dibuat berlubang-lubang agar dapat membuang panas alternator atau sebagai sirkulasi
udara.
2. Drive Pulley Alternator
Komponen ini berfungsi untuk menyambungkan putaran mesin ke alternator melalui belt.
3. Bearing atau Kolaher (Laker)
Fungsi bearing pada alternator digunakan sebagai dudukan rotor agar dapat
berputar dengan lancar tanpa hambatan. Rotor adalah bagian yang berputar pada
Alternator.
4. Regulator
Regulator
pada alternator mempunyai fungsi untuk mengatur besarnya tegangan yang
dikeluarkan Alternator. Dengan cara, mengatur jumlah arus listrik yang masuk ke
dalam kumparan rotor. Jadi, nilai tegangan output
yang dihasilkannya konstan atau tetap sesuai nilai tegangan yang telah
ditentukan meski putaran mesin yang memutar alternator berubah-ubah.
Regulator
untuk alternator terdiri atas 2 macam, yaitu:
- Regulator mekanik atau kontak point, regulator ini berada di luar alternator. Kerap orang menyebut dengan ket out, ketot, atau cut out. Regulator ini dapat ditemui pada mobil-mobil lama.
- IC regulator, biasanya berada di dalam alternator. Prinsip kerjanya mirip atau sama dengan yang kontak point. Karena IC regulator merupakan pengembangan dari regulator kontak point. Di mana pengembangannya yang diubah menjadi komponen elektronika. Bukan lagi mekanik.
5. Carbon Brush (Sikat
Arang) dan Rumah Sikatnya
Sikat
arang juga sering orang menyebutnya dengan kool alternator. Komponen ini
berfungsi mengalirkan arus dari regulator menuju ke gulungan rotor melalui sleve rings. Adapun rumah sikat arangnya
berfungsi sebagai pegangan atau dudukan sikat arang.
6. Dioda Rectifier (Dioda Penyearah)
Fungsi
Dioda rectifier adalah untuk
menyearahkan arus listrik AC yang dihasilkan oleh gulungan stator ketika rotor
coil yang bermagnet berputar.
Dioda rectifier memiliki 2 bagian, yaitu negatif dan positif. Bagian yang negatif
terhubung langsung dengan ground, sedangkan
positifnya terhubung langsung dengan terminal B+.
7. Rotor Coil Alternator
Rotor
coil pada Alternator adalah bagian yang berputar bersama putaran mesin.
Letaknya tepat di tengah dalam alternator. Coilnya berupa gulungan kawat email tembaga.
Coil ini akan membentuk atau membangkitkan medan magnet saat arus listrik
mengalir dari regulator.
Medan
magnet yang dibangkitkan rotor coil membentuk kutub-kutub magnet. Jadi, ketika
rotor berputar, maka terjadilah gelombang elektromagnetik antara
rotor dengan stator. Di mana hal ini akan membangkitkan energi listrik. Juga adanya slip rings yang berfungsi sebagai
penyalur listrik dari karbon brush.
No comments:
Post a Comment