Pages

Wednesday, December 15, 2021

Motormu arus AC ataukah DC? Ternyata Ini Perbedaan Arus AC dan DC pada Motor

Perbedaan arus AC dan DC pada motor dapat dilihat dari dua hal berikut. Cahaya lampu pada kelistrikan DC akan langsung menyala ketika on, sedangkan kelistrikan AC bakal redup saat mesin sedang idle. Baik kelistrikan DC maupun AC sama-sama penting untuk sebuah kendaraan. Perlu Anda ketahui, bahwa DC singkatan dari Direct Current, sedangkan AC singkatan dari Alternating Current.

Perbedaan arus ac dan dc pada motor
ilustrasi Yamaha New Vixion R(instagram.com/vixion_led)

Banyak orang awam masih bingung mengenai perbedaan antara kelistrikan DC dan AC tersebut. Untuk memahami secara rinci, yuk, simak materi berikut ini tentang perbedaan arus AC dan DC pada motor beserta kelebihan dan kekurangannya agar tidak bingung lagi.

Perbedaan Arus AC dan DC pada Motor

Dalam sistem kelistrikan kendaraan motor terdiri atas dua (2) jenis, yaitu arus DC dan AC.

1.    Motor dengan Kelistrikan Arus DC

Perbedaan Arus AC dan DC pada Motor
Yamaha Nmax 155 (youtube.com/c/iwanbanaranblog)

Energi listrik pada kelistrikan arus DC disuplai langsung oleh kiprok (yang fungsinya hanya mengisi dan menjaga kestabilan arus) dan aki (sebagai penyiman dan pensuplai). Aki ini bertugas mensuplai listrik arus DC ke semua komponen motor sebelum mesin dihidupkan.

Oleh karena itu, pada motor yang memakai arus DC, lampu depan atau headlamp-nya akan langsung menyala seketika saat kunci kontak diputar di posisi ON tanpa harus menghidupkan mesin terlebih dahulu. Mesin motor yang kemudian dinyalakan, secara otomatis listriknya juga akan bertambah dan nyala lampu akan terang atau tidak akan meredup.

Meskipun mesin dalam kondisi idle atau tanpa putaran mesin tinggi, lampu depan tetap terang secara maksimal. Namun, dibutuhkan arus pengisian yang cukup besar agar aki tidak tekor karena menggunakan kelistrikan DC seperti ini. Di mana pada kelistrikan DC biasanya kapasitas ampere aki lebih besar daripada kapasitas di kelistrikan AC.

Pada sistem arus DC, biasanya sudah dilengkapi dengan sistem fullwave. Jadi, semua energi listrik yang dikonsumsi oleh komponen-komponen motor telah disuplai aki. Adapun spul hanya bertugas mengisi arus listrik yang mengalir ke aki.

Intinya, segala sumber kelistrikan yang terdapat di kendaraan motor DC bersumber dari aki, sedangkan spul sekadar mengisi arus yang dialirkan ke aki. Adapun pada motor-motor zaman sekarang ini lampu depannya telah banyak yang menggunakan jenis Light Emitting Diode (LED).

Apabila ada kendaraan yang memakai lampu LED, dapat dipastikan kendaraan tersebut menggunakan sistem kelistrikan arus DC. Karena lampu jenis LED membutuhkan suplai arus listrik yang stabil. Di mana arus listrik yang stabil ini hanya dapat diperoleh dari Kelistrikan DC pada aki.

Baca juga: Ini Dia Ciri-Ciri Membran (Reed Valve) Ninja 2-Tak Rusak, Yuk Kenali Lebih Dekat!

Kelebihan dan Kekurangan Kelistrikan Arus DC pada Motor

Kelebihan:

  • Modifikasi dalam hal kelistrikan lebih nyaman dan aman tanpa takut usia part atau komponen kelistrikan menjadi pendek.
  • Nyala lampu menjadi terang dan stabil.

Kekurangan:

  • Tidak adanya tombol sakelar untuk mematikan lampu alias telah dilengkapi AHO (Automatic Headlight On)
  • Jika tidak ada sakelar On/Off lampu, biasanya usia aki motor menjadi cepat drop atau soak.

2.    Motor dengan Kelistrikan Arus AC

Ini Perbedaan Arus AC dan DC pada Motor
Motor dengan kelistrikan AC (unsplash.com/@charlesdeloye)

Energi listrik untuk menghidupkan lampu depan akan disuplai langsung oleh spul karena motor tersebut menggunakan kelistrikan AC. Putaran poros engkol yang menggerakkan spul menciptakan gaya elektromagnetik sehingga menghasilkan arus listrik. Kemudian, besarnya arus listrik yang dihasilkan akan dikontrol oleh kiprok supaya bohlam lampu tidak putus.

Motor yang menggunakan kelistrikan AC ini, lampu depannya baru dapat menyala apabila mesin sudah dihidupkan. Namun, setelah mesin menyala idle, lampu depan ini menyalanya tidak terang atau meredup karena arusnya yang kecil. Lampu baru akan terang jika mesin motor digas. Itulah kenapa, besar-kecilnya arus kelistrikan bergantung pada putaran mesin motor.

Apabila mesin putarannya rendah (idle), lampu bagian depan redup bahkan terlihat mati. Akan tetapi, jika mesin putarannya tinggi atau setelah digas di putaran 2000 rpm ke atas, baru cahaya lampu akan terang.

Kelebihan dan Kekurangan Kelistrikan arus AC pada Motor

Kelebihan:

  • Sebagian besar motor arus AC dipasang sakelar On/Off untuk mematikan lampu depan/utama. Cuma, motor arus AC zaman sekarang telah dilengkapi fitur AHO (Automatic Headlight On) yang tidak ada sakelar lampu On/Off-nya. Hal ini dikarenakan mengikuti regulasi dari pemerintah.
  • Usia aki jadi lebih panjang karena beban utama hanya untuk starter.

Kekurangan:

  • Lampu bohlam cepat gosong dan lama-kelamaan putus karena kelistrikan yang tidak stabil.
  • Nyala lampu redup-terang atau kurang stabil sehingga kurang nyaman ketika dibuat berkendara di malam hari.

Itu tadi ulasan mengenai perbedaan arus AC dan DC pada motor beserta kelebihan dan kekurangannya. Mumpung kita masih membahas tentang sistem kelistrikan pada motor, yuk, kita bahas istilah sistem kelistrikan arus Fullwave dan Halfwave.

Baca juga: Apa Sajakah Komponen-Komponen Sistem Pengapian Konvensional? Yuk, Simak Komponen-Komponen Tersebut beserta Fungsinya!

Tahukah Anda yang dimaksud dengan sistem Fullwave dan Halfwave itu? Untuk memahami secara detail, bacalah penjelasan berikut.

1.    Sistem Fullwave

Sistem fullwave adalah sistem pengisian yang menggunakan seluruh kemampuan spul/generator untuk mensuplai seluruh beban kelistrikan pada motor dengan dibantu aki dan kiprok/regulator. Kelebihan dari sistem fullwave, yakni tiap putaran mesin dapat mengisi aki secara terus-menerus sehingga proses pengisian berlangsung sangat cepat dengan arus yang besar.

2.    Sistem Halfwave

Sistem halfwave atau biasa disebut semi DC, merupakan sistem kelistrikan di mana suplai listrik untuk lampu depan/utama dan lampu senja masih mengambil dari jalur spul/generator. Kekurangan sistem halfwave, yakni jika lampu utama/depan yang berarus DC ini mengambil arus listrik dari aki namun kelistrikan masih menggunakan sistem halfwave, maka akan mengakibatkan aki tekor atau drop. Hal ini dikarenakan pengisian halfwave terbagi 2, yaitu untuk lampu utama dan mengisi aki.

Jadi, agar aki tidak tekor atau drop yang mana lampu depannya diubah menjadi DC, maka sistem kelistrikan pun harus diubah menjadi fullwave.

Nah, pembahasan akan Gitomotor cukupkan untuk hari ini. Semoga informasi tentang perbedaan arus AC dan DC pada motor, kelebihan dan kekurangannya, dan istilah sistem halfwave dan fullwave dapat bermanfaat. Terimakasih dan selamat beraktivitas.

Baca juga: 4 Jenis Sistem Pengereman Berkombinasi atau Combi Brake System (CBS) pada Motor

No comments:

Post a Comment