Perbedaan arus AC dan DC pada motor dapat dilihat dari dua hal berikut. Cahaya lampu pada kelistrikan DC akan langsung menyala ketika on, sedangkan kelistrikan AC bakal redup saat mesin sedang idle. Baik kelistrikan DC maupun AC sama-sama penting untuk sebuah kendaraan. Perlu Anda ketahui, bahwa DC singkatan dari Direct Current, sedangkan AC singkatan dari Alternating Current.
ilustrasi Yamaha New Vixion R(instagram.com/vixion_led) |
Banyak orang awam masih bingung mengenai perbedaan antara
kelistrikan DC dan AC tersebut. Untuk memahami secara rinci, yuk, simak materi
berikut ini tentang perbedaan arus AC dan DC pada motor beserta kelebihan dan
kekurangannya agar tidak bingung lagi.
Perbedaan Arus AC dan DC pada Motor
Dalam sistem kelistrikan kendaraan motor terdiri atas dua
(2) jenis, yaitu arus DC dan AC.
1. Motor dengan Kelistrikan Arus DC
Energi listrik pada kelistrikan arus DC disuplai langsung
oleh kiprok (yang fungsinya hanya mengisi dan menjaga kestabilan arus) dan aki
(sebagai penyiman dan pensuplai). Aki ini bertugas mensuplai listrik arus DC ke
semua komponen motor sebelum mesin dihidupkan.
Oleh karena itu, pada motor yang memakai arus DC, lampu
depan atau headlamp-nya akan langsung
menyala seketika saat kunci kontak diputar di posisi ON tanpa harus
menghidupkan mesin terlebih dahulu. Mesin motor yang kemudian dinyalakan,
secara otomatis listriknya juga akan bertambah dan nyala lampu akan terang atau
tidak akan meredup.
Meskipun mesin dalam kondisi idle atau tanpa putaran mesin tinggi, lampu depan tetap terang
secara maksimal. Namun, dibutuhkan arus pengisian yang cukup besar agar aki
tidak tekor karena menggunakan kelistrikan DC seperti ini. Di mana pada
kelistrikan DC biasanya kapasitas ampere aki lebih besar daripada kapasitas di kelistrikan
AC.
Pada sistem arus DC, biasanya sudah dilengkapi dengan sistem
fullwave. Jadi, semua energi listrik
yang dikonsumsi oleh komponen-komponen motor telah disuplai aki. Adapun spul
hanya bertugas mengisi arus listrik yang mengalir ke aki.
Intinya, segala sumber kelistrikan yang terdapat di
kendaraan motor DC bersumber dari aki, sedangkan spul sekadar mengisi arus yang
dialirkan ke aki. Adapun pada motor-motor zaman sekarang ini lampu depannya
telah banyak yang menggunakan jenis Light
Emitting Diode (LED).
Apabila ada kendaraan
yang memakai lampu LED, dapat dipastikan kendaraan tersebut menggunakan sistem
kelistrikan arus DC. Karena lampu jenis LED membutuhkan suplai arus listrik
yang stabil. Di mana arus listrik yang stabil ini hanya dapat diperoleh dari
Kelistrikan DC pada aki.
Baca juga: Ini Dia Ciri-Ciri Membran (Reed Valve) Ninja 2-Tak Rusak, Yuk Kenali Lebih Dekat!
Kelebihan dan Kekurangan Kelistrikan Arus DC pada Motor
Kelebihan:
- Modifikasi dalam hal kelistrikan lebih nyaman dan aman tanpa takut usia part atau komponen kelistrikan menjadi pendek.
- Nyala lampu menjadi terang dan stabil.
Kekurangan:
- Tidak adanya tombol sakelar untuk mematikan lampu alias
telah dilengkapi AHO (Automatic Headlight
On)
- Jika tidak ada sakelar On/Off lampu, biasanya usia aki motor menjadi cepat drop atau soak.
2. Motor dengan Kelistrikan Arus AC
Energi listrik untuk menghidupkan lampu depan akan disuplai
langsung oleh spul karena motor tersebut menggunakan kelistrikan AC. Putaran
poros engkol yang menggerakkan spul menciptakan gaya elektromagnetik sehingga
menghasilkan arus listrik. Kemudian, besarnya arus listrik yang dihasilkan akan
dikontrol oleh kiprok supaya bohlam lampu tidak putus.
Motor yang menggunakan kelistrikan AC ini, lampu depannya
baru dapat menyala apabila mesin sudah dihidupkan. Namun, setelah mesin menyala
idle, lampu depan ini menyalanya
tidak terang atau meredup karena arusnya yang kecil. Lampu baru akan terang
jika mesin motor digas. Itulah kenapa, besar-kecilnya arus kelistrikan
bergantung pada putaran mesin motor.
Apabila mesin putarannya rendah (idle), lampu bagian depan redup bahkan terlihat mati. Akan tetapi,
jika mesin putarannya tinggi atau setelah digas di putaran 2000 rpm ke atas,
baru cahaya lampu akan terang.
Kelebihan dan Kekurangan Kelistrikan arus AC pada Motor
Kelebihan:
- Sebagian besar motor arus AC dipasang sakelar On/Off untuk mematikan lampu depan/utama. Cuma, motor arus AC zaman sekarang telah dilengkapi fitur AHO (Automatic Headlight On) yang tidak ada sakelar lampu On/Off-nya. Hal ini dikarenakan mengikuti regulasi dari pemerintah.
- Usia aki jadi lebih panjang karena beban utama hanya untuk starter.
Kekurangan:
- Lampu bohlam cepat gosong dan lama-kelamaan putus karena kelistrikan yang tidak stabil.
- Nyala lampu redup-terang atau kurang stabil sehingga kurang nyaman ketika dibuat berkendara di malam hari.
Itu tadi ulasan mengenai perbedaan arus AC dan DC pada motor
beserta kelebihan dan kekurangannya. Mumpung kita masih membahas tentang sistem
kelistrikan pada motor, yuk, kita bahas istilah sistem kelistrikan arus Fullwave dan Halfwave.
Tahukah Anda yang dimaksud dengan sistem Fullwave dan Halfwave
itu? Untuk memahami secara detail, bacalah penjelasan berikut.
1. Sistem Fullwave
Sistem fullwave
adalah sistem pengisian yang menggunakan seluruh kemampuan spul/generator untuk
mensuplai seluruh beban kelistrikan pada motor dengan dibantu aki dan
kiprok/regulator. Kelebihan dari sistem fullwave,
yakni tiap putaran mesin dapat mengisi aki secara terus-menerus sehingga
proses pengisian berlangsung sangat cepat dengan arus yang besar.
2. Sistem Halfwave
Sistem halfwave
atau biasa disebut semi DC, merupakan sistem kelistrikan di mana suplai listrik
untuk lampu depan/utama dan lampu senja masih mengambil dari jalur spul/generator.
Kekurangan sistem halfwave, yakni
jika lampu utama/depan yang berarus DC ini mengambil arus listrik dari aki
namun kelistrikan masih menggunakan sistem halfwave,
maka akan mengakibatkan aki tekor atau drop. Hal ini dikarenakan pengisian halfwave terbagi 2, yaitu untuk lampu
utama dan mengisi aki.
Jadi, agar aki tidak tekor atau drop yang mana lampu depannya diubah menjadi DC, maka sistem kelistrikan pun harus diubah menjadi fullwave.
Nah, pembahasan akan Gitomotor cukupkan untuk hari ini. Semoga informasi tentang perbedaan arus AC dan DC pada motor, kelebihan dan kekurangannya, dan istilah sistem halfwave dan fullwave dapat bermanfaat. Terimakasih dan selamat beraktivitas.
Baca juga: 4 Jenis Sistem Pengereman Berkombinasi atau Combi Brake System (CBS) pada Motor
No comments:
Post a Comment